Friday 25 January 2013

Bahasa Korea kasual (banmal)



Bagi yang pernah belajar bahasa Korea formal tentu akan kaget jika melihat film atau mendengar lagu-lagu Korea, karena bentuk-bentuk kalimat (bahasa)nya yang berbeda dengan yang pernah dipelajari. Hal ini karena selain mengenal kalimat formal dan informal (disebut dengan 존댓말 ‘jondaetmal’), dalam bahasa Korea juga terdapat satu tingkatan bahasa lagi yang disebut dengan 반말 ‘banmal’ (ban=setengah, mal=kata-kata/bahasa).

Bahasa banmal ini merupakan bahasa yang banyak digunakan dalam kesehari-harian orang Korea (bahasa casual) dan merupakan tingkat terendah dalam kesopanan dibandingkan dengan bahasa formal dan informal. Disebut sebagai ‘banmal’ karena penggunaan kata-katanya yang sering disingkat/dihilangkan sebagian suku katanya.

Seseorang harus tahu kapan boleh dan tidak boleh menggunakan bahasa casual ini. Sangat beresiko jika menggunakan banmal dalam percakapan sehari-hari kepada orang yang tidak begitu dikenal karena akan dianggap tidak sopan.


Di bawah ini kriteria di mana seseorang boleh memakai banmal:
1.    Pemakai lebih tua daripada lawan bicara dan tahu betul bahwa lawan bicara mau menggunakan banmal.
2.    Pemakai dan lawan bicara adalah sebaya dan sudah ijin menggunakannya.
3.    Untuk sesama umur di sekolah SD, SMP, SMA.
4.    Seseorang berbicara pada diri sendiri (ketika menulis diary, syair, dsb.).

Larangan Penggunaan banmal antara lain:
1.    Lawan bicara sebaya tetapi hanya tau di tempat kerja saja dan tidak tahu betul kegiatannya di luar.
2.    Lawan bicara di bawah umur tetapi  rekanan bisnis, client atau customer.
3.    Lawan bicara sebaya tetapi di dalam pertemuan seminar, pendidikan, dll.
4.    Lawan bicara tidak tau kesehariannya hanya bertemu sesekali.
5.    Lawan bicara umurnya lebih tua dan tidak dapat ijin dari mereka menggunakan banmal.
6.    Lawan bicara sebaya tetapi satu sama lain tidak saling kenal.
7.    Pemakai lebih tua tetapi lawan bicara adalah bos atau kedudukan di perusahaan lebih tinggi dari kita.
8.    Ketika bicara di grup, misalnya pada Video Blog.

Saat ingin menggunakan banmal, ada baiknya seseorang meminta ijin pada lawan bicaranya terlebih dahulu. Berikut ini beberapa contoh meminta ijin menggunakan banmal:

1. Menggunakan bahasa formal.
놔도 됍니까?
Mal nwado dwaemnikka?
Bolehkah saya bicara banmal dengan Anda?

편하게 해도됍니까?
Mal pyeonhage haedo dwaemnikka?
Boleh bicara lebih nyaman dengan Anda?

2. Menggunakan bahasa informal
우리 놓을까요?
Uri mal noeulkkayo?
Bagaimana kalau kita bicara banmal?

편하게 해도 되죠?
Mal pyeonhage haedo doejyo?
Kita boleh bicara banmal kan?

Jawaban:
놓으셔도 돼요.
Mal noeusyeodo dwaeyo.
Kamu dapat bicara kasual dengan saya.
                                                     
편하게 하셔도 돼요.
Mal pyeonhage hasyeodo dwaeyo.
Kamu dapat bicara banmal dengan saya.

Untuk mengubah bentuk jondaetmal ke banmal harus sesuai tensis, yaitu:
1. bentuk lampau
Rumus: Akhiran -//였어요 menjadi —> -//였어
Contoh:
Saya bertemu teman kemarin.
jondaetmal      : 어제 친구 만났어요. (eoje chingu mannasseoyo)
banmal             : 어제 친구 만났어. (eoje chingu mannasseo)

2. bentuk sekarang
Rumus: * akhiran -//여요 menjadi —> -//여,
 * akhiran -이에요 / -예요 –> -이야 / -
Contoh:
Apakah ini?
jondaetmal      :
이거 뭐예요? (igeo mweoyeyo?)
banmal             : 이거 뭐야? (igeo mweoya?)

3. bentuk yang akan datang
Rumus: Akhiran -() 거예요 menjadi –> -() 거야
Contoh:
Saya akan bekerja besok.
jondaetmal      : 내일 일할 거예요. (naeil ilhal geoyeyo)
banmal             : 내일 일할 거야. (naeil ilhal geoya)

Selain kalimat dan ucapan-ucapan, dalam bahasa banmal juga mengubah bentuk untuk memanggil nama seseorang atau sebutannya. Ketika bicara menggunakan ragam jondaetmal, untuk memanggil seseorang harus dengan menyisipkan kata “” (-ssi) di belakang nama, contoh: 동국 씨,우영 씨, 석진 , 소연 형준 씨, dll. atau menyisipkan jabatan mereka di belakang namanya misalnya 윤선생님 (pak/bu guru Yun), 현우사장님 (direktur Hyun Woo), dll.
Sedangkan di dalam ragam banmal, “” biasanya diganti dengan“” atau “”. Nama yang akhirannya huruf konsonan menggunakan  (ya) sedangkan nama yang huruf akhirannya vokal menggunakan (a).
Contoh:
태연 --> 태연아! (Hei Taeyeon!)
윤아 --> 윤아야! (Hei Yoona!)
Dalam situasi tertentu bahkan bisa juga tanpa menggunakan panggilan ini (hanya menyebut nama). Contoh lain penggunaan banmal dalam memanggil nama adalah dengan menambahkan “” setelah nama apabila nama berakhiran dengan huruf konsonan. Misalnya jika seseorang ingin bicara tentang orang lain yang bernama 수영 dalam kalimat, dia bilang  “수영이”.
Contoh:
수영이가 했어.
Soo young i ga haesseo
Soo young yang melakukannya.






No comments: